Cermin

Seseorang gampang menyalahkan orang lain atas ketidaknyamanan yang terjadi. Berkali kali lupa, apa yang diperbuat diri sendiri juga membuat orang lain tidak nyaman. Emang sudah naluriahnya.

Jika sama sama membuat ketidaknyamanan, solusinya hanya dua.
Pertama, toleransi
Sadari "akupun begitu".
Kedua, kompromi kan bagaimana supaya sama sama nyaman.
Kebanyakan orang, tidak menggunakan dua cara itu. Melainkan hanya menceritakan, hingga ia merasa tenang, tapi jika hal tidak nyaman lagi terulang, maka luka lama juga kembali terbuka.

Mungkin ada perkataan yg engga familiar tapi benar adanya "aku gak ada senggol kau, jadi jangan kau senggol aku"
Sarkas banget ya, mungkin terdengar tegas dan egois.

Sebagai orang yang mendengar dari kedua sisi, memahami yang lagi mereka rasakan, aku juga merasakan, tapi sadar bahwa itu sulit di ubah. Dengan yang melakukan demikian juga tidak menyadari. 

Andai setiap org memiliki cermin yang bisa melihat setiap perbuatannya kepada org lain.Salahnya kita tidak punya hal ajaib itu di dunia ini.

Kita punya teman sebagai cermin, yang menegur tanpa menyakiti, mungkin kalimat itu akan sama yang disampaikan oleh org lain, tapi akan berbeda jika seorang teman itu siapa-siapa di dalam hidup kita, yg mempengaruhi setiap keputusan hidup :).

Semangat hidup bermasyarakat :)

Comments

Popular Posts