Menata ulang
Entah kapan aku mulai memikirkan masa depan, aku sudah tau kalimat memantaskan diri, tapi terkadang suka tersendat ditengah jalan ketika berusaha baik, mengamalkan yang baik untuk dipetik hasil nantinya. Bukan yang kenikmatan sekarang, kemudian tidak memikirkan hal apa yang terjadi kedepan.
Wajar tersendat, semuapun begitu jalannya
Memilih untuk mau memperjuangkan daripada menyerah itulah jalan seharusnya yang tetap dipilih dalam hidup seseorang.
Motivasi untuk masa depan itu berbeda-beda, entah itu karna seseorang dan kebahagiaan yang diharapkan bersama. Entah itu mimpi mimpi yang ingin dia wujudkan hingga gigih dalam prosesnya.
Hmm oke menata ulang.
Kalo dulu tulisanku terkesan mengeluh tentang hidup dan Mesir, yang bangkit-tak punya solusi-kemudian mengeluh lagi, itulah Aku dulu.
Aku menyadari tulisanku itu membunuh karakter optimisku.
Aku menyadari tulisanku terkesan beralasan.
Aku menyadari tulisan kemarin adalah tempat aku tidak dihakimi siapapun. Walaupun begitu aku gak menyalahkan aku yang seperti itu, aku terima dan aku harus perbaiki.
Bismillah sekarang aku mau optimis, seperti Minda yang dulu.
Aku berhak atas masa depanku
Aku berhak bagaimana melukiskannya
Dan tentu aku harus memulainya dari hal hal simpel dalam hidup, tapi sering diremehkan kebanyakan.
Aku terbiasa begadang, dan tidak pernah menentukan kapan aku tidur, sengantuknya, bangun sedapatnya.
Aku membiarkan ruang overthinking masuk sesukanya.
Hal hal kebiasaan ini mengganggu kualitas tidur, bikin lelah sepanjang hari, dan gampang nyerah sama keadaan.
Terkadang sudah tau sudah ngantuk, tapi aku kehilangan self reminder ke diri sendiri untuk bilang "ayo Minda sekarang tu tidur"
Aku tetap menscrooll Instagram alasan untuk motivasi. Karna membaca saat tubuh sudah lelah, jadilah aku memaksa diri dengan tumpukan cara "oh aku harus gini ni, oh aku harus gitu"
Dan kadang pun tidak aku lakukan.
Oke pilih satu dan step by step jangan ga sabaran dan mau semuanya secara instan :)
Minda sisuka memaksa diri, mungkin karna aku tipe peoplepleasure. Pas diajak temen ayok ayok aja, Alhamdulillah sekarang udh bisa nolak dengan lihat kondisi diri sendiri, atau ada kesibukan apa, ternyata gini nyaman yaa...
Hmm emang bener buat org ssemua senang sama kita ya capek. Untuk dapetin ridho semua manusia, pengakuan semua manusia itu gada habisnya.
Cukup satu Ridho, ridhonya Allah.
Malam ini aku sadar
Seberat apapun cobaan yang lagi minda hadapi "sabar dan sholat " adalah penolongnya كما قال الله في سورة البقرة
واستعينو بالصبر والصلاة
Ingat, masih ada Allah, Minda jangan ngerasa sendirian.
Ayok overthinking tu suka bikin Minda capek,
Minda emangnya ga kasian nyiksa diri?
Ada Allah yang rangkul Minda dibelahan negara manapun, curhatin aja ke Allah, pasti nnti kuat lagi, yok.
Terimakasih buat seseorang, yang adanya dia buat Minda semangat.
Buat Minda memikirkan hal hal yang baik buat diri Minda sendiri.
Darrasah, 2 Juli 2021
01.06 Clt.
Comments
Post a Comment
Jangan biarkan tulisan ini sepi