Lelah yang tak melemah
Aku belum lihai merangkai kata, untuk tersampaikan gambaran sepiku itu seperti apa
Karna sebabnya, sesederhana bagaimana hubungan manusia terhadap penciptanya
Ini berupa teguran, dan sedihku yang sulit untuk bangkit, karena sedang tidak memiliki siapa siapa tempat mengadu selain kepada Allah
Dalam sepiku aku menunggu-nunggu
Apa kabar?
Kamu kenapa?
Sesederhana itu
Kenapa aku menunggu? Kenapa tidak aku duluan saja?
Mungkin kita saling menunggu
Anggapan kita yang tak semestinya
Membuat kita renggang
Sebenarnya tak ada yang berubah
Semua temanku berkabar daring, saling meminta maaf karna kedatangan bulan ramadhan yang mulia
Aku punya siapa?
Tempat untuk berkabar
Punya, banyak bahkan
Ini karena aku yang tak menjaga tali itu
Sebab sikapku yang cuek dan tak peduli
Menyebabkanku tenggelam di keramaian
Bosan sepiku bercampur,
Akhirnya aku tidak memutuskan untuk berbuat apa apa
Rasanya aku tak pernah berdamai dengan pikiranku
Kubawa ia dalam lelap malamku
Dan kuhadirkan ia kembali esok harinya
Kubiarkan ia bersarang
Bukankah itu tindakan bodoh?
Sungguh ini menguras hati
Menyia-nyiakan waktu.
Akal sehatku membenci
Balasan Najwa
Makasih Najwa
Dia orang yang selalu siap menampung
Bukan tak ada, Ada.
Kayanya emang aku yang rumit
Makasi udah nemani aku selama ini Najwa
Dia paling gak suka aku bilang terimakasih
Tapi itu kebiasaanku
Syukurku punya kamu
22,April, 2020
23.07 clt
Comments
Post a Comment
Jangan biarkan tulisan ini sepi