Berbicara dengan Tuhan
Disaat kita memiliki cinta,
Tentu kita ingin menjadi satu satunya tiada yang lain, sama seperti kalimat tauhid la ila ha Illa Allah,
Kalimah "إلا" mampu menjadikan hanya satu yang disembah, betapa agungnya dan betapa siapapun tidak bisa menyamaiNya.
Tapi Tuhan, disaat hambamu bersedih ? Aku lupa dan sering menyamakanmu seperti manusia pendengar lainnya, aku lupa Engkau pengatur jalan hidup terbaik.
Disaat hambamu bersedih sering kali merasa dan bertanya tanya " Kau lebih memilihku atau lebih memilih mereka? " Hatiku kecil, dan menyadari siapalah aku dan apa yang membedakanku dari jutaan milyaran manusia, sehingga Engkau harus lebih memilih aku.
Keegoisanku ingin sekali Engkau memilihku,
disaat aku tau akupun tak berhak dipilih,
disaat aku tau, ibadah yang kulakukan bahkan nilainya hanya untuk diriku sendiri ini tidak bisa menjadi jaminannya.
Hebatnya Tuhan selalu dengan caraNya yang tak pernah aku ikut memikirkan.
Maka dengan Qudroh dan IrodahMu ya Allah , aku sebagai hamba harus kembali percaya kembali mengimani, maaf aku sejujur jujurnya hamba ini dengan bahasa yang sesulit dan mungkin bisa sesalah dan tergelincir dalam menempatkanMu.
Comments
Post a Comment
Jangan biarkan tulisan ini sepi